Mereka Tak Punya Niat

Pupus sudah harapan kami, tenggelam tertelan hasrat penguasa. Wakilku tak lagi memihak, hingga aku seakan berteriak. Berteriak untuk merdeka, tapi hasrat penjajah semakin dekat, merangkul dan mengambil hak kebebasan kami. 

Bukannya kami takut, namun kami tak cukup kuat untuk melawan mereka, bagaimana mungkin dapat melawan mereka, disaat lapar datang memaksa.

Jangankan mengangkat senjata, untuk makan saja susah, dengan harga yang membumbung membuat kami semakin menderita. haruskah kami berteriak atas nama keadilan. Disaat keadilan tak lagi suci, tertutup oleh keindahan tipumu.
 
Kemana lagi kami harus mengadu, jika wakil kami tak lagi nurani, mereka sibuk tertawa, berbagi cerita indah dikursi yang empuk dan nyaman. sedangkan kami harus turun kejalan menelusuri lorong-lorong hanya untuk melepas dahaga.

Itu saja !

0 Response to "Mereka Tak Punya Niat"

Posting Komentar