Karena Bertani Lebih Baik
Hamparan pinus, deretan bunga, dan perkebunan sayuran menjadi saksi kehadiran kami. Tak terasa kami sampai di tempat tujuan. Dari balik pintu terdengar suara sapa dari seorang teman, ucapan salam dan lambaian tangan mengawali pertemuan kami sore itu. Kunjungan kali ini hanya sekedar silaturahmi dengan kakanda yang sudah lama tak bertemu, saya sering mengikuti perkembangan beliau lewat sosial media dan sering chat melalui pesan singkat.
Namanya, kakanda Jamaluddin Dg. Abu, kerap di panggil Jamal. Beliau mengawali karirnya, kembali ke kampung halaman untuk mengembangkan pertanian. dia adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di Makassar.
Melihat kondisi kampung halaman yang masih sangat jauh dari kata maju, akhirnya beliau memilih untuk meninggalkan karir yang sudah lama di dambakannya, kemudian kembali berjuang dikampung halaman. Beliau mencoba merajut kembali wajah pertanian yang sudah mulai kusut, karena terpoles bahan kimia secara terus menerus. Melalui program "go organik beliau mencoba memulihkan wajah tani yang sudah kusut.
Memang sulit, karena beliau harus melawan kebiasaan yang telah menjadi budaya di kalangan petani. Tidak hanya merubah secara fisik namun harus mencoba mengusik kebiasan yang sudah melekat di urut nadi mereka. Wah, niat yang baik dan tak semua orang mampu melakukannya.
Setelah ngobrol beberapa lama sambil makan bakwan dan minum segelas teh, kami pun diajak untuk mengelilingi kebun pertanian yang sudah dijadikan lahan olahan dengan menggunakan organik. Karena terik sudah hilang tergantikan dengan gelap yang membalut langit, embun menggupal dan rintik hujan mengantar kepulangan kami sore ini.
Itu saja !
0 Response to "Karena Bertani Lebih Baik"
Posting Komentar