Berpijak di Tanah Kelahiran Nahkoda ke Tiga Negeri Ini

Sahutan ayam menyambut dan membangunkan kami malam itu, kami terbangun dan berangkat dengan wajah yang kusut. Berpijak kembali di tanah kelahiran nahkoda ke-tiga negeri ini. Tepatnya, berkunjung ke kota Madani sebutan untuk kota Pare-pare.

Kunjungan ini tidak sekedar jalan. Tetapi, mengahadiri acara pelantikan DPC FPBI Pare-Pare. Setelah acara selesai sekitar pukul 14.00 kami pun berkunjung ke salah satu pengurus pusat FPBI atas nama Kakanda Andi untuk makan siang. Setelah makan siang dan ngobrol sampai pukul 16.00 kami melamjutkan perjalanan untuk menikmati keindahan kota Pare-pare.  Tempat pertama yang kami kunjungi iyalah monumen cinta sejati.

Bapak Bj. Habibi bersama istrinya Ibu Ainun di jadikan icon kota ini, bukan hanha karena tanah kelahiran tetapi karena cintanya yang telah teruji sampai hayat menjemput. Sambil termenung sejenak aku berpikir. Apa benar yha cinta sejati itu ada, tanyaku dalam hati. Setelah berkunjung ke tempat ini, kami kemudian bertolak ke rumah Ryan salah satu pengurus DPW Sul-Sel untuk beristirahat.

Singkat cerita, diiringi dengan ritik hujan, kami meninggalkan kota Pare-pare pukul 20.00 wita, karena merasa lapar kami menyempatkan untuk singgah di Pangkep, semangkuk bakso dan segelas air jadi penghapus dahaga dan lapar. Sampai di kota Makassar pukul 30.00 dini hari.(28/11/15).

Itu saja !

0 Response to "Berpijak di Tanah Kelahiran Nahkoda ke Tiga Negeri Ini"

Posting Komentar