Kampus Seakan Berubah Jadi Hutan Belantara

Tahap yang paling membosankan dalam dunia kampus ada pada tahap akhir , ketika kita disibukkan dengan urusan birokrasi dan proses bimbingan tugas akhir atau sering di sebut skripsi atau tesis unutk jenjang pasca S1. Tidak hanya saya namun mungkin hampir semua mahasiswa merasakan hal yang sama.  Urusan ini tidak hanya membutuhkan kemampuan yang lebih namun perlu dibarengi dengan kesabaran yang tinggi, jika tidak maka wajar jika banyak diantara mahasiswa yang mengalah sebelum bertanding.

Tahap ini kerap menjadi alasan mahasiswa untuk bermalasan dan mengulur waktu untuk tidak selesai dalam waktu singkat. bukan karena tidak memiliki kemampuan hanya saja dalam tahap ini disamping mereka harus melawan rasa malas yang berlebih, mereka pula harus menyiapkan kesabaran yang cukup untuk membendung jenuh dan emosi yang berlebih.

Yah, seperti halnya yang kurasakan saat ini, untuk bertemu dengan dosen dalam hitungan menit. ku harus menyiapkan waktu untuk menunggu hingga berjam-jam. tapi sudahlah, ini menjadi konsekuensi yang nantinya bisa berguna untuk lebih profesional lagi kedepan jika ditakdirkan untuk bisa berada pada posisi yang sama.

Yah, menunggu sangat cocok untuk mendefiniskan aktifitasku hari ini. Meskipun menunggu bukanlah pilihan yang tepat. Namun lebih dari itu, kondisilah yang mengharuskanku untuk memilih. Untung ada gawai yang bisa menemani, jadi kesendirian bisa ku sulap menjadi ramai.

Disini ku merasa terasing hanya berteman dengan sepi,

duduk sendiri di kursi plastik sambil ku coba terawang mereka satu persatu.

Wah mereka sibuk,

Sibuk dengan gawainya masing-masing.

Mereka bersahabat namun seakan tak saling mengenal. mereka saling menutur namun matanya tak saling melihat. Hanya suara yang saling memahami tentang tutur yang mereka ungkapkan.  Inilah zaman now dimana modernisasi seakan telah mengekploitasi keakraban, melupuhkan nadi persahabatan hingga tutur dan saling menatap tidak lagi menjadi akhlak dalam bertemu dan bersua.

Sejenak ku tundukkan kepala dan mencoba merefleks ingatan dan pengalaman di masalalu. Masih sangat jelas, ketika masa itu lingkungan kampus tidak hanya menjadi ajang untuk saling mencari dan berbagi ilmu namun lebih dari itu disela-sela waktu belajar dijadikan ajang untuk saling mengakrabkan diri, saling mengerti, dan saling bertutur nasihat. kini semuanya tak ada lagi.

Tak nampak lagi aktifitas belajar disudut-sudut kampus, sangat jarang terlihat mahasiswa yang datang menenteng buku ditangannya, tak terlihat lagi diskusi di taman, apalagi baca buku di dalam ruangan.  Lingkungan kampus sudah mulai bergeser seakan menjelma jadi hutan belantara. tutur sapa nampaknya sudah mulai hilang berganti dengan sibuknya melayani pesan lewat gawai yang terus berbunyi.

Tak ada istilah kenal karena memang kita tak saling mengenal. Mereka ada namun seakan tak melihat, mendengar namun seakan tak bersuara. Inilah zaman now,,,,,,,,,

0 Response to "Kampus Seakan Berubah Jadi Hutan Belantara"

Posting Komentar