Ketemu Anak Baik di Masjid Megah
Mungkin ada yang pernah liat tulisan yang saya publish sebelumnya tentang sebuah masjid megah namun minim jamaah karena tak memiliki imam tetap.
Kali ini saya kembali membahas tentang masjid itu namun dari sisi yang berbeda. Saya merasa ada sesuatu yang menarik dan perlu untuk saya ceritakan sekaligus mungkin bisa menjadi pelajaran buat kita semua.
Beberapa hari saya ikut berjamaah di masjid ini, meskipun kadang beberapa waktu tak berpenghuni karena maklum warga disekitaran masjid ini mayoritas pegawai. Namun bukan itu, saya ingin bercerita tentang seorang anak kecil yang memiliki akhlak yang sangat baik saat ikut berjamaah. Menurut versi saya.
Disaat pertama kali saya ikut berjamaah di masjid ini, perhatian saya tertuju pada seorang anak kecil yang kira-kira berumur sekitar 3-4 tahun. Lumayan gemuk, pendek dan berkepala botak. Anak ini selalu berdiri di barisan paling pinggir pada saf yang paling depan.
Diantara beberapa teman-teman semasanya, anak ini terbilang unik dan cukup baik untuk ditiru. Salah satu sikap yang unik dan keren dari anak ini karena sehabis sholat, dia tidak langsung berdiri ataupun ribut seperti dengan temannya. Namun duduk sejenak sambil melihat jamaah satu persatu.
Setelah itu, dia pun berdiri dan secara bergiliran mengulurkan tangan ke semua jamaah untuk berjabat. Adapun jika dia menemukan jamaah yang sedang berdoa, maka dia akan menundanya dan melanjutkan pada jamaah disebelahnya. Setelah semua jamaah disalami, maka dia akan kembali menyalami jamaah yang sempat ditinggal karena sedang berdoa.
Tak hanya jamaah laki-laki, namun jamaah perempuan pun dikunjungi dan disalaminya satu persatu. Sedangkan imam selalu disalami diurutan paling terakhir setelah semua jamaah yang menjadi makmum di salami.
Ini dilakukan seakan tanpa ada rasa malu atau perasaan tidak enak seperti anak-anak pada umumnya. Namun ini seakan sudah menjadi tradisi bagi dirinya jika sehabis sholat, wajib untuk menjabat tangan semua jamaah baik laki-laki maupun perempuan.
Disaat pertama saya melihatnya, saya menganggap ini hanyalah kebetulan. Namun itu terus dilakukan disetiap akhir, setelah sholat. Ini kebiasaan yang menarik dan pastinya sudah menjadi pengajaran akhlak yang baik dari kedua orangtuanya.
Saking penarasan dengan anak ini, saya pun mengajaknya ngobrol setelah keluar dari masjid. Sambil memegang mainan "Katto-katto" nama mainan yang lagi tren saat ini di Makassar. Dia pun menjawab semua pertanyaan saya, hingga akhirnya lari dan berbaur dengan teman-temannya.
Anak ini sungguh sangat luarbiasa, masih sangat kecil namun akhlaknya sudah sangat baik. Sayangnya, saya lupa bertanya tentang nama karena yang dia tunjuk malam itu hanyalah posisi rumahnya, sebagaimana yang saya tanyakan kepadanya.
Semoga kelak anak-anak kita juga bisa seperti ini. Aamiin
Makassar, 17102022
0 Response to "Ketemu Anak Baik di Masjid Megah"
Posting Komentar