Hati-Hati PPPK Siluman

Terkadang saya juga bingung dengan kebijakan pemerintah. Tadinya saya sangat mendukung jika pengangkatan pegawai PPPK bisa menjadi solusi terbaik untuk menertibkan tenaga honorer di berbagai instansi. 

Selain itu, kebijakan ini juga bisa menjadi angin segar bagi para tenaga honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun atau bahkan yang sudah puluhan tahun untuk  dapat legalitas sebagai abdi negara.

Namun nyatanya semua itu hanya harapan semu bagi sebagian tenaga honorer. Saya tidak pernah mengatakan kalau pemerintah itu jahat, niat pasti baik hanya saja aplikasi di lapangan tidak sesuai dengan pengharapan.

Kebijakan yang seharusnya menyisir para tenaga honorer yang sudah mengabdikan dirinya bertahun-tahun malah di tilap oleh mereka yang baru tiba kemarin sore. 

Entah sejak kapan mulai mengabdi tiba-tiba SK terbit dan langsung masuk database. 

Bingung!

Entah lewat mana tetiba langsung jadi pemeran utama dan memaksa orang-orang lama duduk di bangku penonton.

Jika tidak percaya!

Coba deh luangkan waktu sejenak untuk menelisik berbagai persoalan pengangkatan pegawai PPPK. 

Dari hasil obrolan yang saya bersama teman-teman di warung kopi kemarin serta melihat berbagai keluhan kekecewaan dari para tenaga honorer yang sempat mereka luapkan di berbagai sosial media.

Ternyata banyak dari mereka yang lulus bukan atas dasar pengabdian, tetapi berdasarkan titipan. Keluarga hingga sahabat bisa masuk database tanpa mesti melalui proses pengabdian yang melelahkan. 

Mereka yang kuat akan dapat slop penuh waktu dan yang hanya mengandalkan keyakinan dan pengabdian berabad-abad akan tercover dalam paruh waktu.

Tapi itulah negeri kita. Sistem lebih mengutamakan kedekatan bukan pengabdian.

0 Response to "Hati-Hati PPPK Siluman"

Posting Komentar