Penerapan Plastik Prabayar Kurang Efektif
Baru-baru ini telah diluncurkan program kantung plastik prabayar oleh kementerian lingkungan hidup yang berlaku sejak 21 Februari 2016 lalu.
Program ini bermaksud dan bertujuan untuk mengurangi limbah plastik dilingkungan masyarakat. toko dan swalayan sudah banyak yang mengaplikasikan program ini. Mulai dari swalayan, toko, bahkan pedagang kaki lima sudah ada yang menerapkan. Untuk satu kantungan seharga Rp. 200,00.
Saya sangat mensuppor kementerian lingkungan hidup atas perhatian dan keprihatinannya terhadap kondisi sampah plastik yang sudah menjadi penyakit dilingkungan.
Akan tetapi, bagi saya program plastik prabayar kurang efektif untul diterapkan di Indonesia mengingat karakter bangsa yang memiliki gaya hidup yang sedikit hedon.
Terutama di Sulawesi, bukan merendahkan nilai uang akan tetapi faktor gengsi kita lebih mendominasi. Jika disuruh memilih pastinya daripada repot membawa kantung kemana-mana, mending mengeluarkan uang yang nilainya tidak begitu besar.
Oleh karena itu, saya secara pribadi jika diminta untuk memberikan solusi. Ada tiga cara atau program yang sangat tepat untuk keluar dari masalah itu.
Pertama, produksi kantung plastik harus dari bahan baku yang ramah lingkungan.
Kedua, bekerjasama dengan industri atau pabrik produksi makanan dan minuman agar kemasan yang digunakan wajib ramah lingkungan.
Ketiga, bekerjasama dengan toko atau swalayan untuk membuat program Tas belanja khusus yang akan diberikan kepada pengunjung agar digunakan saat belanja. Untuk memudahkan agar pengunjung menggunakan tas yang sudah dibagikan oleh toko atau swalayan, yha cukup dengan memberikan program"bagi yang menggunkan tas saat belanja akan mendapatkan diskon.
Ini solusi yang lebih efektif dalam mengurangi limbah plastik di negeri kita.
0 Response to "Penerapan Plastik Prabayar Kurang Efektif"
Posting Komentar