Kata Kasar, Tidak Masalah
Diawal pesannya, dia bertanya tentang ketersedian stok madu yang ku punya, dan kurespon dengan jawaban yang cukup jelas. Pertanyaannya kemudian berlanjut hingga sampai pada harga. Kujelaskan secara detail padanya jika harga bergantung pada ukuran dan jenisnya. Pertanyaannya pun masih melebar kesana kemari. Akhirnya, ku kirimkan sebuah gambar yang mungkin saja bisa menjadi petunjuk harga dari semua produk yang ku punya.
Namun tetap saja memintaku untuk menjelaskan secara langsung detail harga dan ukurannya. Kemudian kembali ku jelaskan kepadanya jika harga dan ukuran untuk semua jenis bisa dilihat melalui gambar yang ku kirim. Terus kembali kukirimkan link website yang mungkin saja bisa membuatnya lebih puas tentang list harga dan ukuran. Namun tetap saja dia tak terima, kemudian mengirim pesan ini "Jelaskanki tolo".
Kalau tidak salah kata "Tolo" berasal dari bahasa Makassar yang bermakna bodoh. Kubiarkan saja dan tak ku jawab karena ku anggap bahasanya sudah mulai tak pantas.
Lanjut ke pesan berikutnya, kata "ko'dala" dan beberapa rentetan kata-kata kasar pun dikirimnya. Aku tak tau pasti makna dari kata ini, Namun tetap tak kurespon karena kuanggap ini bukanlah sesuatu yang penting yang harus dijawab atau dilayani. Tak perlu dipermasalahkan jika orang menghujatmu, biarkan saja! Anggap saja bahwa dia belum paham tatakrama dan sopan santun makanya wajar jika kata-kata kasar masih terpelihara dalam dirinya.
Tak perlu ku sebutkan namanya, yang jelas foto profilenya terpasang seseorang yang lagi menengadahkan tangan atau berdoa dalam sholatnya. Sayang sih, karena cover yang dimiliki tak menggambarkan isinya. Mungkin perlu seduhan kopi untuk membuatnya sejalan.
Itu saja !
0 Response to "Kata Kasar, Tidak Masalah"
Posting Komentar