Pakde Bukan Tuhan
Pertarungan politik kali ini ibarat buah simalakama bagi Pakde. Seperti halnya Warkop DKI, dalam salah satu filmnya yang berjudul "Maju Kena mundur Kena" yang diperankan Dono, Kasino, dan Indro. Bagaimana tidak, seakan semua yang terjadi karena Pakde. Jika mungkin kontestasi politik di selenggarakan tahun depan, bisa-bisa Pakde jadi Tuhan bagi mereka karena semua yang terjadi seakan atas keinginan Pakde.
Tidak percaya, baiklah akan saya coba uraikan kasus yang baru-baru ini terjadi. Masih ingat salah seorang ustadz yang terjerat kasus kekerasan atas pemukulan beberapa pemuda, isu ini pun di plesetkan seakan dipolitisasi karena kepentingan penguasa. Tak selesai sampai disitu, ketika salah seorang petinggi dari salah satu partai di tangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba, tetap sama di pelintir jadi isu politisasi atas kepentingan tertentu.
Terus, kemarin saat ketua umum dari salah satu partai yang kena OTT kasus suap, tetap saja yang disalahkan itu Pakde dengan cibiran orang baik milih orang baik. Lah, terus kapan Pakde bisa benar dimata sebelah. Waduh, bingung juga sih gimana cara meyakinkan mereka kalau Pakde itu manusia biasa bukan Tuhan yang mampu melakukan seluruhnya dalam sekejap, mengabulkan keinginan mereka hanya dalam hitungan keempat.
Belum lagi soal infrastruktur, keluarganya pun ikut dicibir dengan dengan berbagai tuduhan. Yang paling parahnya karena hampir setiap publikasi yang dilakukan oleh Pakde dianggap pencitraan.Lah, kan memang dari dulu Pakde seperti itu, belusukan menjadi ciri khasnya dalam dirinya. Kepo deh, belum lagi soal tuduhannya sebagai pembohong karena tidak mampu mengabulkan seluruh janji politiknya selama 4 tahun berkuasa. Lah, emangnya ada yah dari politisi yang mampu mengabulkan seluruh janjinya hanya dengan sekejab. Asal kamu tau, Pakde itu manusia biasa hanya mampu berusaha dan bertawakkal tapi yang menentukan itu Sang Pencipta.
Yang anehnya lagi karena ketika janji Pakde sudah terbukti terealisasi meskipun belum sepenuhnya, toh masih dianggap pembohong . Namun ketika kubu sebelah yang notabenenya belum punya pengalaman duduk di birokrasi dan pemerintahan malah di puji setinggi langit padahal yang disampaikan masih sebatas janji yang sama sekali belum terbukti. Bagaimana mungkin bisa dengan begitu mudah percaya dengan janji yang masih sebatas angan, bisa saja janji itu berakhir dengan PHP seperti halnya janji sang mantan yang tak kunjung hadir menemui keluarga.
Tapi sudahlah, biarkan mereka menikmati pilihannya. Ngapain mesti sibuk ngurusin mereka, kan sudah jelas keduanya putra terbaik di negeri ini yang pastinya sudah memiliki kontribusi yang besar di negeri ini. Terus kamu gimana?
Itu saja !
Tidak percaya, baiklah akan saya coba uraikan kasus yang baru-baru ini terjadi. Masih ingat salah seorang ustadz yang terjerat kasus kekerasan atas pemukulan beberapa pemuda, isu ini pun di plesetkan seakan dipolitisasi karena kepentingan penguasa. Tak selesai sampai disitu, ketika salah seorang petinggi dari salah satu partai di tangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba, tetap sama di pelintir jadi isu politisasi atas kepentingan tertentu.
Terus, kemarin saat ketua umum dari salah satu partai yang kena OTT kasus suap, tetap saja yang disalahkan itu Pakde dengan cibiran orang baik milih orang baik. Lah, terus kapan Pakde bisa benar dimata sebelah. Waduh, bingung juga sih gimana cara meyakinkan mereka kalau Pakde itu manusia biasa bukan Tuhan yang mampu melakukan seluruhnya dalam sekejap, mengabulkan keinginan mereka hanya dalam hitungan keempat.
Belum lagi soal infrastruktur, keluarganya pun ikut dicibir dengan dengan berbagai tuduhan. Yang paling parahnya karena hampir setiap publikasi yang dilakukan oleh Pakde dianggap pencitraan.Lah, kan memang dari dulu Pakde seperti itu, belusukan menjadi ciri khasnya dalam dirinya. Kepo deh, belum lagi soal tuduhannya sebagai pembohong karena tidak mampu mengabulkan seluruh janji politiknya selama 4 tahun berkuasa. Lah, emangnya ada yah dari politisi yang mampu mengabulkan seluruh janjinya hanya dengan sekejab. Asal kamu tau, Pakde itu manusia biasa hanya mampu berusaha dan bertawakkal tapi yang menentukan itu Sang Pencipta.
Yang anehnya lagi karena ketika janji Pakde sudah terbukti terealisasi meskipun belum sepenuhnya, toh masih dianggap pembohong . Namun ketika kubu sebelah yang notabenenya belum punya pengalaman duduk di birokrasi dan pemerintahan malah di puji setinggi langit padahal yang disampaikan masih sebatas janji yang sama sekali belum terbukti. Bagaimana mungkin bisa dengan begitu mudah percaya dengan janji yang masih sebatas angan, bisa saja janji itu berakhir dengan PHP seperti halnya janji sang mantan yang tak kunjung hadir menemui keluarga.
Tapi sudahlah, biarkan mereka menikmati pilihannya. Ngapain mesti sibuk ngurusin mereka, kan sudah jelas keduanya putra terbaik di negeri ini yang pastinya sudah memiliki kontribusi yang besar di negeri ini. Terus kamu gimana?
Itu saja !
0 Response to "Pakde Bukan Tuhan"
Posting Komentar