Dia Menunggumu, Pulanglah !
Sebaik apapun pekerjaanmu, setinggi apapun gajimu. Pulanglah, temui orang tuamu. Mereka tidak membutuhkan apapun darimu kecuali bersamanya, melihatmu, dan bisa berjabat langsung dengannya di hari yang fitri kali ini.
Esok engkau bisa melanjutkan pekerjaanmu, tapi momen bersamanya kali ini tak mungkin bisa seindah hari esok. Namun bisa saja sirna atas kehendak-Nya. Engkau mungkin bisa mendapatkan pekerjaan lain, mengumpulkan uang dari sumber yang berbeda. Namun tidak dengan orang tuamu. Sekali pergi, kesempatan untuk bertemu dengannya tak mungkin ada.
Pulanglah! Mereka menunggumu dibalik pintu, menyimpan senyum yang sudah lama dirajutnya, menahan perihnya rindu yang sudah lama dipendamnya. Berbekal doa dalam diamnya, tersedu disepertiga malam, menangis berharap dirimu yang tak kunjung menemuinya. Pulanglah!
Entah kali ini semuanya bisa terobati, atau hanya akan kembali jadi luka yang menganga dalam dirinya. Karena itu, pulanglah! Temui dia, kecup keningnya dan katakan, "maafkan aku yang sudah meninggalkan dirimu, maafkan anakmu yang lebih memilih berkarir dibanding mengabdi dihari tuamu".
Coba deh duduk di depannya, perhatikan tubuhnya yang dulu kekar berselimut gaun yang indah, kini sudah mulai rentah, seakan keindahan itu tak berarti lagi baginya. wajahnya yang dulu cantik kini sudah mulai berkerut, seakan semua itu tak ada gunanya. Yang terpenting baginya menanti anak mendampinginya dihari tua, agar kebersamaan dimasa kecilmu kembali terulang dimana dirinya tak pernah meninggalkanmu dengan alasan apapun.
Pulanglah! Temui dirinya meskipun hanya sedetik.
Esok engkau bisa melanjutkan pekerjaanmu, tapi momen bersamanya kali ini tak mungkin bisa seindah hari esok. Namun bisa saja sirna atas kehendak-Nya. Engkau mungkin bisa mendapatkan pekerjaan lain, mengumpulkan uang dari sumber yang berbeda. Namun tidak dengan orang tuamu. Sekali pergi, kesempatan untuk bertemu dengannya tak mungkin ada.
Pulanglah! Mereka menunggumu dibalik pintu, menyimpan senyum yang sudah lama dirajutnya, menahan perihnya rindu yang sudah lama dipendamnya. Berbekal doa dalam diamnya, tersedu disepertiga malam, menangis berharap dirimu yang tak kunjung menemuinya. Pulanglah!
Entah kali ini semuanya bisa terobati, atau hanya akan kembali jadi luka yang menganga dalam dirinya. Karena itu, pulanglah! Temui dia, kecup keningnya dan katakan, "maafkan aku yang sudah meninggalkan dirimu, maafkan anakmu yang lebih memilih berkarir dibanding mengabdi dihari tuamu".
Coba deh duduk di depannya, perhatikan tubuhnya yang dulu kekar berselimut gaun yang indah, kini sudah mulai rentah, seakan keindahan itu tak berarti lagi baginya. wajahnya yang dulu cantik kini sudah mulai berkerut, seakan semua itu tak ada gunanya. Yang terpenting baginya menanti anak mendampinginya dihari tua, agar kebersamaan dimasa kecilmu kembali terulang dimana dirinya tak pernah meninggalkanmu dengan alasan apapun.
Pulanglah! Temui dirinya meskipun hanya sedetik.
0 Response to "Dia Menunggumu, Pulanglah !"
Posting Komentar