Finlandia Tidur Siang, Kita Masih Sibuk Gonta-Ganti Kurikulum.
Kurikulum itu memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, kurikulum itu menjadi penentu arah kebijakan pendidikan sekaligus menjadi pondasi yang kuat dalam mengatasi tantangan zaman di masa depan.
Namun cukup disayangkan karena sampai hari ini pun kita masih saja disibukkan dengan gonta-ganti kurikulum yang seakan penerapan disetiap masanya hanya sekedar ujicoba semata.
Belum genap beberapa tahun, harus terganti lagi dengan yang baru, meskipun yang lama belum diterapkan secara penuh di semua instansi pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah di negeri ini.
Penerapan kurikulum yang baru belum sepenuhnya dipahami dan terealisasi, eh terganti lagi dengan yang baru. Terus kapan pendidikan kita akan maju jika kita hanya disibukkan dengan gonta-ganti kurikulum yang seakan dibuat bergantung dari suasana hati yang menjabat.
Okelah, banyak yang mengatakan bahwa kurikulum itu tidak diganti hanya disempurnakan. Toh, pada kenyataannya dari setiap kurikulum yang keluar selalu berbeda nama dengan kurikulum yang lama. Kalau memang hanya disempurnakan kenapa mesti tidak menggunakan nama yang lama agar pengaplikasiannya pun tidak disalahartikan.
Coba kita bayangkan dari tahun 1947 sampai tahun 2022 pendidikan kita sudah 12 kali berganti kurikulum. Parahnya lagi karena terkadang hanya 2 tahun berganti lagi dengan yang baru, seperti halnya Kurikulum 2004 KBK ke Kurikulum 2006 KTSP hanya 2 tahun, KTSP ke Kurikulum 2013 masih mending karena terganti setelah 7 tahun, namun Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2015 hanya butuh waktu 2 tahun loh, kini muncul lagi kurikulum baru yang disebut Merdeka belajar tahun 2022.
Yang saya khawatirkan Kurikulum sekarang yang masih dalam tahap ujicoba karena masih baru, jangan sampai tidak akan bertahan lama karena ada kontektasi politik di tahun 2024. Secara otomatis, biasanya semua kebijakan akan berubah bergantung dari siapa yang menjabat. Jangan sampai anggaran yang dikeluarkan dalam penerapan setiap kebijakan yang diambil akan sia-sia karena kembali berganti disaat penerapan belum sepenuhnya terialisasi.
Namun saya sih berharap kurikulum ini bisa tetap bertahan hingga benar-benar dapat terealisasi dengan sempurnah. Namun kalau boleh saran sih, tak usalah terus berganti kurikulum Pak Menteri, toh pada kenyataannya hanya akan berdampak pada sekolah-sekolah yang notabenenya berada di tengah-tengah kota atau dipinggir kota, namun tak berdampak sama sekali dengan sekolah-sekolah yang tersebar ditepian negeri.
Mereka tidak membutuhkan itu semua Pak Menteri, yang mereka butuhkan hanyalah fasilitas yang akan menunjang agar kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan dengan lancar. Kondisi gedung sekolah yang sangat memprihatinkan, bangku dan meja yang hanya terbuat dari bongkahan yang terbuang, tenaga pendidik yang terbatas, fasilitas belajar yang tak lengkap bagaimana mungkin bisa membuatnya bisa paham tentang sebuah kurikulum yang terus berganti dengan standar yang berbeda-beda.
Lebih baik penuhi dululah kualitas dasar pendidikan mereka sebelum menerapkan sesuatu yang mungkin saja tidak akan berarti bagi pendidikan mereka.
Pak Menteri, Coba deh liat Finlandia sana, masa mereka sudah tidur dengan pulasnya di waktu siang namun kita masih saja ribut dan sibuk dengan gonta-ganti kurikulum. Kapan belajarnya kalau hanya sibuk menyelesaikan berbagai urusan administrasi yang ribet, kapan istirahatnya kalau kepala kami masih saja dirundung kebijakan yang tak kunjung usai.
Biarkan kami merdeka.
0 Response to "Finlandia Tidur Siang, Kita Masih Sibuk Gonta-Ganti Kurikulum."
Posting Komentar