Jangan sampai Komunitas krisis akan dunia literasi.


Mendirikan sebuah komunitas tak semudah membalikkan tapak tangan namun tak seberat mengajak anak gadis orang naik ke pelaminan, apalagi disaat uang panai masih belum bisa terkepul di depan keluarga.

Namun tidak seberat itu juga sih, yang dibutuhkan hanyalah komitmen, usaha dan kerja keras. Jika ketiga unsur ini menyatu maka yakin Tuhan akan memberi jalan dan semesta akan mengiringi.

Sama halnya ketika saya mencoba mendirikan komunitas pendidikan beberapa tahun lalu, ada banyak pengalaman pahit yang kerap menyelimuti, penolakan tak sedikit dari mereka yang tak sepaham, cemoohan yang terus mendera, bahkan ejakan yang terkadang menyeruak. 

Namun itulah dinamika dari sebuah proses yang tetap harus di syukuri, karena di dalam hidup tidak semua hal mungkin bisa untuk diterima, yang pasti tetap berjalan nenuju harapan yang besar akan manfaat dari apa yang diperjuangkan saat ini.

Alhamdulillah, perjalanan itu tak sia-sia. Komunitas itu kini menjadi penyangga bagi perbaikan pendidikan adik-adik yang kurang beruntung, dari pinggiran kota hingga ke tepian negeri semuanya teratasi, meskipun masih dalam skala terbatas karena kepakannya pun masih terbilang kecil.

Yang pasti telah berusaha menebar banyak manfaat dari ide sederhana menuju kepedulian yang sempurna. Semuanya tercover dalam program TSK dan terangkum dalam catatan SEJARA.

Tahun demi tahun komunitas pun terus melaju, tak ada rasa lelah dibalik kepedulian yang terus mendera, sesekali menghela nafas agar tak terhempas, hanya senyum mungil itu saja yang kadang jadi pengobat.

Seiring berjalannya waktu, saya merasa sangat bangga atas kemajuan dan perkembangan komunitas. Apalagi dipegang oleh orang-orang hebat, pastilah akan semakin jaya. 

Hanya saja, dibalik kelebihan-kelebihan yang mencoba diperankan oleh komunitas masih saja banyak kekurangan-kekurangan yang perlu untuk di tambal, agar kerja-kerja komunitas semakin keren berjalan pada posisi yang semestinya. 

Salah satu ke khawatiran saya saat ini, jangan sampai komunitas yang beralaskan literasi, malah krisis akan dunia literasi. Olehnya itu, kembali memunculkan program Sharing Komunitas untuk semakin menguatkan literasi dalam komunitas agar tidak tergerus dengan waktu.

Berharap lewat program ini dapat menyambung tali silaturahmi, menguatkan simpul kekeluargaan, menambah wawasan, memperluas pengalaman dan pastinya setiap kata dalam diskusi dan pertemuan akan menjadi solusi untuk perbaikan pendidikan di negeri ini.

Majene, 27 September 2022

0 Response to "Jangan sampai Komunitas krisis akan dunia literasi."

Posting Komentar