Mereka Tau yang Terbaik


Akhir-akhir ini rumah tangga Lesti dan Bilar menjadi obrolan hangat di kalangan ibu-ibu. Wajarlah karena penggemar Lesti kan mayoritas dari kaum ibu-ibu yang memang dari dulu suka dengan acara-acara dangdut yang disiarkan di TV. 

Bukan kali ini Lesti menjadi obrolan hangat dikalangan ibu-ibu namun sejak dulu ketika dia masih berstatus sebagai peserta audisi musik dangdut yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV nasional.

Namanya terus menanjak hingga berada dipuncak karirnya setelah keluar sebagai pemenang dalam ajang pencarian bakat tersebut. Keberhasilan dalam meraih juara 1 dalam ajang tersebut tidak hanya membuat namanya dikenal seantero negeri namun dari sini pula iya kemudian mampu mengubah nasib keluarganya.

Karirnya pun terus bersinar dan semakin dikenal di dunia musik tanah air, apalagi setelah sukses mengeluarkan dan mempersembahkan beberapa singel lagu hasil ciptaannya sendiri yang kini menjadi populer dikalangan musik dangdut tanah air.

Namun sayangnya, kini jembolan D' Akademi ini dirundung masalah yang menimpa keluarganya hingga berujung pada pelaporan atas kasus KDRT yang dilakukan oleh suaminya, Rizky Bilar.

Dukungan dari berbagai kalangan pun hadir, seakan memberikan dukungan moril kepada dirinya atas kasus yang menimpanya. Seperti halnya dari sesama artis, politisi, para fans serta netizen yang tak henti-hentinya memberi semangat kepadanya.

Tak hanya sampai disitu, dukungan untuk berpisah dari suaminya pun seakan mengalir dari berbagai pihak. Hingga akhirnya Lesti memutuskan untuk beristirahat sejenak pasca dirawat dan memilih melakukan ibadah umroh  untuk menenangkan dirinya.

Kini Lesti kembali ke tanah air dalam kondisi yang berbeda. Seakan tak ada luka yang menganga pada diri yang membuatnya mengurungkan niat berpisah dengan suaminya. Bahkan dia memilih untuk rujuk kembali dan menarik laporan atas kasus KDRT yang menimpanya.

Dukungan dari berbagai pihak pun kini berubah jadi cacian baginya. Banyak yang beranggapan bahwa Lesti seakan melegalkan KDRT karena telah mencabut pelaporan atas kasus yang menimpa suaminya. Bahkan KPI pun ikut bersuara keras untuk memboikot keduanya dari layar TV tanah air karena dianggap telah mencederai.

Ada benarnya juga sih karena pelaku KDRT memang tidak boleh diberi ruang di tanah air, mungkin semua orang pasti mendukung jika pelaku KDRT harus diberi pelajaran dan tidak boleh dibenarkan.

Namun apakah tidak salah jika Lesti pun harus diberlakukan sama. Kalau kita melihat dari sisi undang-undang memang benar karena yang melakukan maupun yang mendukung keduanya akan mendapatkan sanksi yang sama.

Tetapi, gimana jika dilihat dari sudut pandang agama. Bukankah agama mengajarkan kita untuk saling memaafkan sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Asy Syurah ayat 40. 

Saling memaafkan  pun sudah dicontohkan sejak zaman Rasulullah Saw, beliau dikenal sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya. Berkat kebaikannya, Nabi Muhammad SAW tak hanya disegani oleh kawan tetapi juga lawan. Kebencian tidak pernah beliau balas dengan amarah dan dendam, melainkan kesabaran.

Belum lagi jika di nilai dari sisi perasaan, bagaimanapun juga Bilar itu pernah menjadi bagian terindah dalam hidupnya dan mungkin hingga saat ini pun tetap seperti itu adanya.

Makanya, wajar jika Lesti memaafkan suaminya karena mempertimbangkan dari sisi ini. Apalagi, jika melihat anak mereka yang masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya, ataupun teringat kebiasaan sunnah Rosul yang dilakukan di setiap malam jum'at pastinya kepikiranlah. 

Hehe...

Jadi jangan heran jika Lesti memaafkan suaminya. Hanya saja kita pun sebagai netizen harus bijak dalam menanggapi hal ini. Kita pun tak boleh terlalu dalam untuk mendikte rumah tangga orang lain. Toh pada kenyataan mereka sendiri yang akan menjalani. 

Bagi saya sih secara pribadi, terlalu berlebihan juga sih ketika Lesti ikut di boikot dari layar TV. Bagaimana pun juga dia adalah korban, sebagai manusia biasa yang mungkin saja menggunakan kacamata seorang ibu untuk membenarkan perlakuan suaminya.

Jika pun harus seperti itu, betapa kejamnya aturan di negara kita. Korban KDRT di boikot hanya karena memaafkan suaminya namun pelaku perselingkuhan masih dibiarkan melenggang ke Senayan, pelaku korupsi yang sudah terbukti masih saja punya hak tampil di depan tv, bercerita seakan tak ada beban padahal ini juga bagian dari tindakan yang tak boleh ditiru dan di contoh.

Majene,  1910222



0 Response to "Mereka Tau yang Terbaik"

Posting Komentar