Uniknya Perayaan Maulid di Salabose Majene


Hari ini saya berkunjung ke Salabose untuk mengobati rasa penasaran mendengar beberapa penggalan cerita masyarakat lokal akan meriahnya peringatan maulid yang diadakan disini.

Untung saja, salah satu tetangga di perumahan berasal dari lingkungan Salabose. Salabose merupakan salah satu lingkungan yang berada di daerah ketinggian, konon katanya dari lingkungan ini asal mula warisan tradisi budaya dan keagamaan hadir di kota ini.

Lingkungan inilah menjadi pusat perayaan maulid disetiap tahunnya. Menurut masyarakat sekitar sih, perayaan maulid nabi disini itu wajib diawali dari Salabose karena sudah menjadi warisan sejarah terdahulu yang kemudian telah tertuang menjadi kesepakatan bersama. Namun hal ini juga erat kaitannya dengan kebiasaan dan kepercayaan orang Mandar.

Perayaan maulid nabi begitu sangat meriah yang dihadiri oleh berbagai kalangan, tidak hanya dari kota Majene namun banyak pula yang berasal dari luar kota, semua berbondong-bodong datang untuk menyaksikan perayaan yang dirangkaikan dengan berbagai macam tradisi dan budaya.

Seperti halnya, Mappatamma Mangaji (khatam Quran), kemudian diarak keliling wilayah setempat menggunakan kuda yang mampu menari mengikuti iringan musik tabuhan rebana atau disebut dengan “Sayyang Pattu’du”.

Selain diatas, ternyata perayaan ini pula dihiasai ribuan "tiri" disekeliling masjid hingga kedepan rumah-rumah warga. "Tiri" sebutan dari telur yang di tancapkan ke pohon pisang yang sudah dihiasi. Bukan cuman itu, warga pun disetiap rumah wajib menyiapkan jamuan makan untuk para tamu yang datang.

Disini juga dilakukan tradisi pencucian benda pusaka oleh tokoh adat bersama pejabat setempat, serta banyak lagi rangkaian kegiatan lain yang sangat menarik dan kental dengan suasana keagamaan.

Menariknya, karena berkunjung kesini tidak hanya menyaksikan berbagai rangkaian kegiatan, namun  bisa jadi wisata religi dengan mengujungi masjid tertua, tempat peristirahatan terakhir Syekh Abdul Mannan.

Masjid ini pun menyimpan jejak-jejak sejarah masalalu seperti hal adanya Al-Qur'an yang ditulis tangan dengan tinta pohon pada abad ke 16 Masehi serta makam Syekh Abdul Mannan yang sampai saat ini pun masih terawat dan disakralkan oleh masyarakat sekitar.

Ini opini saya,-
Majene, 08102022

0 Response to "Uniknya Perayaan Maulid di Salabose Majene"

Posting Komentar